Tabrakan dua galaksi raksasa berhasil diabadikan. Fai Fu,
peneliti dari University of California, Irvine, adalah orang yang berperan
mengabadikan proses tabrakan galaksi itu.
Fu mengatakan, tabrakan galaksi raksasa itu terjadi di wilayah yang berjarak 11
miliar tahun cahaya dari Bumi. Hal itu berarti bahwa tabrakan galaksi tersebut
terjadi pada masa 3 miliar tahun setelah Big Bang.
Awalnya, lewat pengamatan dengan teleskop antariksa Herschel, Fu hanya
menemukan hasil tabrakan dari dua galaksi itu. Hasil tabrakan dua galaksi itu
sendiri menghasilkan galaksi elips yang dinamai HXMM01.
Lewat pengamatan lebih lanjut dengan teleskop antartika Hubble dan Chandra
serta pengamatan dari Bumi menggunakan fasilitas di Observatorium Keck di
Hawaii, Fu mengungkap bahwa HXMM01 adalah hasil tabrakan dari dua galaksi yang
awalnya berjarak 62.000 tahun cahaya.
Apa yang bisa dipelajari dari penemuan ini? Apakah penemuan ini hanya
menyuguhkan foto astronomi yang indah?
Fu mengungkapkan, tabrakan galaksi ini bisa menggambarkan proses evolusi
galaksi. Ada pandangan bahwa galaksi elips besar terbentuk dari banyak galaksi
kecil yang bergabung. Sementara itu, pandangan lain menyatakan bahwa galaksi
elips besar berasal dari dua galaksi besar yang bergabung.
Berdasarkan temuan yang dipublikasikan di jurnal Nature, Rabu
(22/5/2013) ini, pandangan kedua yang menyatakan bahwa galaksi elips besar
berasal dari dua galaksi besar yang bergabung tampaknya adalah yang benar.
"Saya pikir 90 persen dari galaksi elips dengan massa sebesar ini
terbentuk lewat cara tersebut," kata Fu seperti dikutip Space,
Rabu.
Penelitian juga mengungkap bahwa HXMM01 sebagai hasil gabungan dua galaksi
besar merupakan galaksi elips yang sangat aktif. Galaksi ini punya 400 miliar
bintang dan melahirkan 2.000 bintang per tahun. Galaksi Bimasakti sendiri hanya
melahirkan 2-3 bintang baru per tahun.
Namun, pembentukan bintang di galaksi itu rupanya tak efisien. Dengan kecepatan
pembentukan bintang yang tinggi, debu sebagai material pembentuk bintang cepat
habis. Dalam 200 juta tahun, galaksi itu "mati".
Di sisi lain, penemuan ini juga menggambarkan masa depan Bimasakti yang
diperkirakan akan bertabrakan dengan Andromeda 4 miliar tahun. Tabrakan akan
menghasilkan galaksi yang oleh astronom telah dinamai
Sumber : Kompas.com